Rabu, 21 November 2012

Gigitan seranga

Gigitan serangga

Dikerjakan untuk memenuhi tugas P3K

Disusun Oleh Kelompok 8 :

Desi Santi
Fitri Khoirunnisa
Shinta Puspita Dewi
Teti Herawati

XI PERAWAT MEDIS A

SMK KESEHATAN BHAKTI KENCANA CIMAHI
2012/2013





KATA PENGANTAR
Sebagai bentuk peran serta kami dalam memenuhi tugas sekolah maka kami membuat materi mengenai ‘’Gigitan Serangga’’ dalam bentuk makalah.
Setiap bab dan subbab ini terdiri dari ringkasan materi mengenai gigitan serangga yang di susun dengan bahasan-bahasan untuk menunjang kegiatan belajar kami. Dengan struktur penyampaian dan komposisi materi seperti ini, kami berharap makalah ini dapat membantu para siswa untuk menerapkan, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan ini, agar dapat memaksimalkan kegiatan belajar kami.
Sesuai kata orang bijak, tidak ada yang sempurna dalam hidup. Oleh karena itu, dengan senang hati kami senantiasa menerima saran dan kritik yang bersifat membangun dari para siswa/siswi untuk memperbaiki mutu makalah kami.
Terima kasih.
                                                                             Cimahi, 25 september 2012
                                     
                                                                                      Kelompok VIII




Insect bites adalah gigitan atau sengatan serangga. Insect bites adalah gigitan yang diakibatkan karena serangga yang menyengat atau menggigit seseorang.

Serangga tidak akan menyerang kecuali kalau mereka digusar atau diganggu. Kebanyakan gigitan dan sengatan digunakan untuk pertahanan. Gigitan serangga untuk melindungi sarang mereka.

Sebuah gigitan atau sengatan dapat menyuntikkan bisa(racun) yang tersusun dari protein dan substansi lain yang mungkin memicu reaksi alergi kepada penderita. Gigitan serangga juga mengakibatkan kemerahan dan bengkak di lokasi yang tersengat.

Lebah, tawon, penyengat, si jaket kuning, dan semut api adalah anggota keluarga Hymenoptera. Gigitan atau sengatan dari mereka dapat menyebabkan reaksi yang cukup serius pada orang yang alergi terhadap mereka. Kematian yang diakibatkan oleh serangga 3-4 kali lebih sering dari pada kematian yang diakibatkan oleh gigitan ular. Lebah, tawon dan semut api berbeda-beda dalam menyengat.

Ketika lebah menyengat, dia melepaskan seluruh alat sengatnya dan sebenarnya ia mati ketika proses itu terjadi. Seekor tawon dapat menyengat berkali-kali karena tawon tidak melepaskan seluruh alat sengatnya setelah ia menyengat.

Semut api menyengatkan bisanya dengan menggunakan rahangnya dan memutar tubuhnya. Mereka dapat menyengat bisa berkali-kali.

Gejala Gigitan Serangga

Gejala dari gigitan serangga bermacam-macam dan tergantung dari berbagai macam faktor yang mempengaruhi. Kebanyakan gigitan serangga menyebabakan kemerahan, bengkak, nyeri, dan gatal-gatal di sekitar area yang terkena gigitan atau sengatan serangga tersebut. Kulit yang terkena gigitan bisa rusak dan terinfeksi jika daerah yang terkena gigitan tersebut terluka. Jika luka tersebut tidak dirawat, maka akan mengakibatkan peradangan akut.

Rasa gatal dengan bintik-bintik merah dan bengkak, desahan, sesak napas, pingsan dan hampir meninggal dalam 30 menit adalah gejala dari reaksi yang disebut anafilaksis. Ini juga diakibatkan karena alergi pada gigitan serangga.

Gigitan serangga juga mengakibatkan bengkak pada tenggorokan dan kematian karena gangguan udara.

Sengatan dari serangga jenis penyengat besar atau ratusan sengatan lebah jarang sekali ditemukan hingga mengakibatkan sakit pada otot dan gagal ginjal.

Mengobati Gigitan Serangga

Jika terjadi gejala seperti di atas maka carilah pengobatan. Gejala tersebut bisa jadi anafilaksis fatal.

Rasa gatal dengan bintik-bintik merah dan bengkak adalah gejala yang paling sering ditemui. Paling sering ini diobati di rumah dengan antihistamin.Jika gigitan menyebabkan infeksi (kemerahan dengan atau tanpa nanah, suhu tubuh tinggi, demam, atau kemerahan di tubuh), pergilah ke dokter.Jika tidak diketahui apa yang menggigit, sangat penting untuk menjaga area yang digigit agar tidak terjadi infeksi. Hubungi dokter jika ada luka yang terbuka, mungkin itu sengatan racun laba-laba.

Seseorang yang mempunyai riwayat tergigit atau tersengat serangga harus pergi ke rumah sakit terdekat jika mendapati gejala lain. Sedang orang yang tidak mempunyai riwayat tergigit serangga juga harus ke bagian gawat darurat jika:

1. Mendesah
2. Sesak nafas
3. Dada sesak atau sakit
4. Tenggorokan sakit atau susah berbicara
5. Pingsan atau lemah
6. Infeksi

Pengobatan gigitan serangga secara  pribadi di rumah

Pengobatan tergantung pada jenis reaksi yang terjadi. Jika hanya kemerahan dan nyeri pada bagian yang digigit, cukup menggunakan es sebagai pengobatan. Bersihkan area yang terkena gigitan dengan sabun dan air untuk menghilangkan partikel yang terkontaminasi oleh serangga (seperti nyamuk). Partikel-partikel dapat mengkontaminasi lebih lanjut jika luka tidak dibersihkan.

Pengobatan dapat juga menggunakan antihistamin seperti diphenhidramin (Benadryl) dalam bentuk krim/salep atau pil. Losion Calamine juga bisa membantu mengurangi gatal-gatal.


contoh hewan yang dapat menginfeksi jika tergigit diantaranya adalah :

Spoiler for Lipan/Kelabang:
http://i1178.photobucket.com/albums/x378/kyoasaki1/kelabang.jpg
Kelabang atau Lipan (bahasa Inggris: centipede) merupakan hewan arthropoda yang tergolong dari kelas Chilopoda dan upafilum Myriapoda. Kelabang adalah hewan metameric yang memiliki sepasang kaki di setiap ruas tubuhnya. Hewan ini termasuk hewan yang berbisa, dan termasuk hewan nokturnal.
Spoiler for Efek Gigitan:
Gigitan kelabang meninggalkan bekas berupa sepasang luka, dan menyebabkan pembengkakan, rasa sakit dan kemerahan di sekitar tempat luka. Rasa terbakar, pegal dan sakit biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah 4-5 jam kemudian.
Spoiler for Pertolongan Pertama:
1. Kompres dingin dan dicuci dengan obat antiseptik
2. Kalau ada, cuci bekas gigitan dengan larutan pekat garam inggris
3. Berikan obat pelawan rasa sakit
4. Apabila penderita gelisah segera bawa ke dokter.
Spoiler for Lintah:
http://i1178.photobucket.com/albums/x378/kyoasaki1/lintah.jpg
Quote:
Lintah adalah hewan yang tergabung dalam filum Annelida subkelas Hirudinea. Terdapat jenis lintah yang dapat hidup di daratan, air tawar, dan laut. Seperti halnya kerabatnya, Oligochaeta, mereka memiliki klitelum. Seperti cacing tanah, lintah juga hermaprodit (berkelamin ganda). Lintah obat Eropa, Hirudo medicinalis, telah sejak lama dimanfaatkan untuk pengeluaran darah (plebotomi) secara medis.
Spoiler for Efek Gigitan:
Ludah lintah mengandung zat antipembekuan darah. darah akan terus mengalis ke luar dan masuk ke perut lintah. Pada orang yang peka terhadap zat tersebut, gigitan lintah akan mengakibatkan reaski yang berupa pembengkakan, gatal, dan kemerahan.
Spoiler for Pertolongan Pertama:
1. Dengan hati-hati lepaskanlah lintah dari tempat ia mengigit.
2. Siram minyak atau air tembakau ke tubuh lintah supaya mempercepat melepaskan gigitan lintah.
3. Apabila ada tanda-tanda reaksi kepekaan seperti di atas, cukup digosok dengan obat atau salep antigatal biasa.
Spoiler for Ular:
http://i1178.photobucket.com/albums/x378/kyoasaki1/ular.jpg
Ular adalah reptil yang tak berkaki dan bertubuh panjang. Ular memiliki sisik seperti kadal dan sama-sama digolongkan ke dalam reptil bersisik (Squamata).
Spoiler for Efek Gigitan:
Gigitan ular akan meninggalkan bekas yang dapat memberi petunjuk tentang jenis ularnya. Gigitan ular berbisa meninggalkan bekas taring yang nyata. Tetapi untuk identifikasi yang lebih pasti, lebih baik apabila ularnya dapat dibunuh. Identifikasi ini penting untuk mengenali jenis bisa yang telah dimasukkannya bersama gigitan. Bisa ular ada yang bersifat merusak dinding pembuluh darah (ular pohon), dan ada yang bersifat merusak jaringan saraf (ular kobra, ular laut)
Spoiler for contoh gigitan[/spoiler:
http://i1178.photobucket.com/albums/x378/kyoasaki1/GigitanUlar.jpg
Bekas gigitan ular;
A: Tidak berbisa (tanpa bekas taring).
B: Ular berbisa dengan taring di belakang.
C: Ular berbisa dengan taring di depan (ular sendok-Kobra; ular laut).
D: Ular berbisa dengan taring di depan agak ke samping (ular pohon).
Spoiler for Pertolongan pertama:
1. Segera baringkan penderita, dan letakkan bagian yang tergigit lebih rendah dari letak jantung.
2. Penderita disuruh agar tetap tenang, karena kegelisahan akan mempercepat penjalaran bisa.
3. Kenakan torniket (torniquet) di daerah di atas tempat luka yang digigit.(Torniket ini dimaksudkan untuk mencegah aliran darah yang sudah tercemar bisa ke arah jantung)
4. Denyut nadi di bagian yang terletak lebih rendah dari torniket harus merasa tetap teraba. khusus untuk gigitan ular sendok (kobra), torniket dikencangkan seperti para perdarahan nadi.
http://i1178.photobucket.com/albums/x378/kyoasaki1/gambar1.jpg
Menyayat dan mengisap bisa pada bekas gigitan ular
Dengan sebilah Pisau yang sudah disterilkan (misalnya dengan membakarnya), buat irisan di kulit tepat di bekas taring ular. Irisan itu memanjang, sedalam 0,5 cm dan sepanjang 1,5 cm. Kemudian melalui irisan itu, bisa diisap dengan mempergunakan mulut. Bisa ular tidak berbahaya bagi mulut yang sehat (tidak ada luka).
Spoiler for Catatan:
Jika gigitan sudah berlangsung lebih dari setengah jam yang lalu. JANGAN dilakukan usaha menghisap bisa ini. Penderita tidak boleh diberi minuman keras. Selanjutnya kirimlah ke rumah sakit untuk mendapat suntikan antibisa ular. Sedapat mungkin usunglah penderita dalam keadaan terbaring. bisa ular jarang mengakibatkan kematian, dan menjalar melalui pembuluh darah dan cepat mematikan. Selama dalam perjalanan, torniket dikendorkan setiap 15 menit selama 30 detik.
http://i1178.photobucket.com/albums/x378/kyoasaki1/gaaa.jpg

Luka gigitan

Luka gigitan adalah cedera yang disebabkan oleh mulut dan gigi hewan atau manusia. Hewan mungkin menggigit untuk mempertahankan dirinya, dan pada kesempatan khusus untuk mencari makanan. Pada manusia yang menggigit dan menyebabkan luka dapat disebabkan faktor kejiwaan atau emosi. Beberapa kelainan seperti sindrom Lesch-Nyhan menyebabkan manusia menggigit dirinya sendiri.
Luka gigitan penting untuk diperhatikan dalam dunia kedokteran. Luka ini dapat menyebabkan:
  • Kerusakan jaringan secara umum
  • Pendarahan serius bila pembuluh darah besar terluka
  • Infeksi oleh bakteri atau patogen lainnya, seperti rabies
  • Dapat mengandung racun seperti pada gigitan ular
  • Awal dari peradangan dan gatal-gatal

Contoh

  • Gigitan pinjal yang mengakibatkan tersebarnya penyakit parasit seperti yang disebabkan oleh Hymenolepis nana.
  • Gigitan nyamuk yang dapat menularkan malaria.
  • Gigitan hewan yang dapat menyebabkan rabies.

Pengobatan

Luka gigitan sederhana dibersihkan, sebaiknya dengan sabun povidin-yodium dan air, kemudian diperban. Gigitan hewan seperti ular, laba-laba, memiliki cara penanganan masing-masing.

BAGAIMANAKAH PROSEDUR TINDAKAN YANG TEPAT UNTUK MENANGANI LUKA AKIBAT GIGITAN?

Luka akibat Gigitan
Semua luka yang disebabkan oleh gigitan menyebabkan bakteri masuk ke dalam luka di mana hal ini merupakan faktor predisposisi timbulnya infeksi. Luka tersebut rawan untuk timbulnya tetanus sehingga pasien kemungkinan memerlukan profilkasis untuk infeksi virus seperti hepatitis atau rabies. Hal-hal yang perlu diperhatikan terkait dengan luka gigitan adalah: keadaan di sekitar gigitan, sumber gigitan, tanda-tanda infeksi, jumlah gigitan dan tipe luka, lokasi dan kedalaman; menilai kerusakan yang melibatkan tulang, otot, tendon, dan saraf; serta lakukan irigasi dan debridemen luka untuk meminimalkan kontaminasi bakteri.

Gigitan Anjing
Luka karena gigitan anjing timbul karena tindakan bermain, menggoda, atau memasuki wilayah anjing. Serangan anjing terjadi secara tiba-tiba tanpa adanya peringatan terlebih dahulu. Kerusakan jaringan akibat gigitan anjing bergantung pada ukuran dan keadaan umum hewan. Luka bisa terdiri atas banyak lubang yang disebabkan oleh gigi binatang atau kehilangan jaringan (avulsi) akibat terkoyaknya bagian tubuh.
Tingkat infeksi akibat gigitan anjing pada pasien yang tidak mendapatkan terapi antibiotik adalah sebesar 16%. Patogen yang terdapat pada air liur anjing mencakup S.aureus dan Pasteurella multicoda. Jika ditemukan adanya infeksi, maka perlu untuk dilakukan kultur luka dan mulai diberikan terapi antibiotik. Infeksi progresif dan sepsis memerlukan terapi infus antibiotik, hospitalisasi, dan pada beberapa kasus perlu dilakukan operasi debridemen.

Gigitan Kucing
Luka akibat gigitan kucing disebabkan oleh gigi taring yang tajam dan lebih sering menimbulkan luka tusuk daripada luka lecet. Infeksi yang terjadi sering diakibatkan oleh Pasteurella multicoda. Pada luka terjadi proses pembengkakan di sekitar gigitan dan kondisi pasien mengalami progresifitas yang cepat. Terapi profilaksis disarankan untuk luka gigitan di tangan. Tangan dan luka dibiarkan terbuka kecuali luka pada wajah.

Profilaksis Rabies
Rabies sering disebabkan oleh gigitan hewan yang mengalami infeksi. Secara teori, setiap mamalia merupakan carrier rabies, misalnya: kelelawar, anjing liar, rubah, dan lain-lain. Herbivora seperti tikus juga menularkan penyakit. Gigitan hewan yang telah divaksinasi dapat diobservasi selama dua minggu. Jika binatang tersebut meninggal dalam waktu dua minggu, maka dilakukan otopsi otak untuk melihat adanya tanda-tanda infeksi rabies dan segera diberikan profilaksis jika terdeteksi penyakit rabies. Rabies memiliki masa inkubasi minimum dua minggu di mana virus bermigrasi di sepanjang saraf menuju otak. Profilaksis rabies harus diberikan sebelum gejala dimulai karena penyakit ini berakibat fatal pada manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar