ASMA
Dikerjakan untuk memenuhi nilai tugas mata pelajaran Pengantar Ilmu Penyakit (PIP)
Disusun oleh :
Dilla Cahya Nurtiani
Siska Nuraeni
Teti Herawati
XI PERAWAT MEDIS A
SMK KESEHATAN BHAKTI KENCANA CIMAHI
2012/2013
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.LatarBelakang 1
1.2.TujuandanManfaat
1.2.1. Tujuan 1
1.2.2. Manfaat 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. DefinisiAsma 2
2.2.
Etiologi / Penyebab 3
2.3. AnatomidanFisiologiAsma
2.3.1.
AnatomiAsma 4
2.3.2.
FisiologiAsma 4
2.4. TandadanGejala
2.4.1.
Tanda-tandaAsma 5
2.4.2.
GejalaAsma 5
2.5. Penatalaksanaan 6
2.6. PatofisiologiAsma 7
BAB III
PEMBAHASAN ASKEP
3.1.
DiagnosaKeperawatan 8
3.2.
PerencanaanKeperawatan 9
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan 11
DAFTAR PUSTAKA 12
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan karunia-Nya serta hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan,
yaitu mata pelajaran PIP
(PengantarIlmuPenyakit).
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dalam penyajiannya, baik dalam materi dan sisitematika
penulisannya.Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini yang merupakan wujud tanggung jawab kami atas tugas
yang diberikan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak terutama rekan-rekan siswa/i SMK Kesehatan Bhakti Kencana Cimahi dan
pembaca umumnya.
Cimahi,
06 November 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Infeksi
bisa terjadi dimana saja, kapan saja termasuk pada penyandang asma, karena asma
merupakan
suatu penyakit yang dikenal dengan penyakit sesak napas yang dikarenakan adanya
penyempitan pada saluran pernapasan karena adanya aktivitas berlebih yang
mengakibatkan terhadap suatu rangsangan tertentu. Penyebab infeksi
biasanya karena adanya bakteri Pnemococcus
Staphylococcus dan Stertococcus.
Infeksi pada asma terjadi pda permukaan dalam (mukosa) saluran nafas karena
adanya bakteri atau virus influenza yang penyebarannya melalui udara. Selain
itu juga, asma merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh faktpor keturunan
(genetic), factor imunulogis, factor alergi.
Penyebab
utama dari asma adalah bulu binatang, debu atau serbuk, perubahan cuaca, polusi
udara, merokok dan asap rokok, makanan/buah-buahan tertentu, stress, dan
obat-obatan. Gejala utama penyakit asma adalah batuk (terutama pada waktu malam
atau semasa cuaca sejuk), susah bernafas (sesak nafas), nafas berbunyi (wheezing),
dan rasa ketegangan di dada.
1.2. TUJUAN DAN MANFAAT
1.2.1
Tujuan
Untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan
serta untuk memahami dan mengetahui :
-
Definisi Asma
-
Etiologi/Penyebab
-
Anantomo dan Fisiologi
-
Tanda dan Gejala
-
Penatalaksanaan
1.2.2
Manfaat
Dapat menambah pengetahuan bagi
siswa/i SMK Kesehatan Bhakti Kencana Cimahi, serta dapat melakukan keterampilan
yang pandai dalam bidang keahliannya masing-masing.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. DEFINISI
Asma
adalah gangguan inflamasi kronik jalan nafas yang melibatkan berbagai sel
inflamasi. Dasar penyakit ini adalah hiperaktivitas bronkus dalam berbagai
obstruksi, jalan nafas dan gejala pernafasan (mengi dan sesak). “(Kapita
selekta kedokteran edisi jilid ke-3)”.
Pengertian penyakit asma adalah suatu jenis penyakit gangguan
pernapasan khususnya pada paru-paru. Asma merupakan suatu penyakit yang dikenal
dengan penyakit sesak napas yang dikarenakan adanya penyempitan pada saluran
pernapasan karena adanya aktivitas berlebih yang mengakibatkan terhadap suatu
rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan dan penyempitan pada pembuluh
darah dan udara yang mengalirkan oksigen ke paru-paru dan rongga dada. Umumnya
seseorang yang menderita sesak napas atau asma bersifat sementara dan dapat
sembuh seperti sedia kala dengan atau tanpa bantuan obat.
2.2. ETIOLOGI/PENYEBAB
Asma disebabkan oleh :
·
Faktor
Genetic (Keturunan)
·
Faktor
Alergi, dibagi 2 :
1.
Inhalan
(yang masuk melalui saluran pernafasan)
Contoh : debu, bulu
binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi.
2.
Ingestan
(yang masuk melalui mulut)
Contoh : makanan dan
obat-obatan
·
Faktor
Imunologis (system kekebalan tubuh)
·
Perubahan
Cuaca
·
Infeksi
Saluran Nafas
·
Tekanan
Jiwa/Stress
·
Lingkungan
kerja yang kotor
·
Olahraga
/ aktivitas Jasmani yang Berat (Hiperaktivitas)
2.3. ANATOMI DAN FISIOLOGI ASMA
2.3.1. Anatomi Asma
2.3.2.
Fisiologi Asma
Pernapasan
(respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen
kedalam tubuh. Serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida
(CO2) sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Penghisapan ini disebut
inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi.
Secara
garis besar saluran pernafasan dibagi menjadi dua zona, zona konduksi yang dimulai dari hidung, faring,
laring,trakea, bronkus, bronkiolus segmentalis dan berakir pada bronkiolus
terminalis. Sedangkan zona respiratoris dimulai dari bronkiolus respiratoris,
duktus alveoli dan berakhir pada sakus alveulus terminalis.
Jalan
nafas bagian bawah yang ditandai oleh peningkatan responi cabang-cabang trakea
bronkhid terhadap aneka macam stimuk penyempitan saluran nafas yang dapat
sembuh dengan sendirinya atau dengan bantuan obat dan secara klinis ditandai
oleh sesak nafas kumat, kumaten, batuk, dan mengi (wheezing).
2.4. TANDA DAN GEJALA ASMA
2.4.1. Tanda-tanda Asma
·
Serangan
sesak nafas, mengi, batuk dan ekspektorasi mukoid (dahak kental terutama pada
akhir serangan).
·
Batuk
pada malam hari dan mengi pada waktu kerja.
·
Gatal
dalam hidung, hidung tersumbat atau berair (pilek) yang mendahului mengi.
·
Paparan
terhadap alergi, misalnya serbuk sari, bulu binatang, debu, obat aspirin.
·
Alergi
udara dingin.
·
Faktor
predisposisi, merokok, dan polusi udara.
2.4.2. Gejala Asma
·
Batuk
(terutama pada malam hari)
·
Kesulitan
bernafas / sesak nafas
·
Pilek
·
Demam
·
Nafas
berbunyi (wheezing)
2.5. PENATALAKSANAAN
2.5.1. Pertolongan
1.
Pertolongan
pertama pada serangan asma akut bisa dimulai dari rumah, contohnya dengan
memberikan obat hirupan, setelah itu mesti tetap dipantau bila tidak ada
perbaikan , maka pertimbangkan untuk membawa penderita ke rumah sakit.
2.
Minum
obat yang membuat diameter saluran napas menjadi lebar (bronkodilator) dan obat
anti radang ( steroid hirupan).
3.
Untuk
serangan asma yang akut, maka yang lazimnya dipakai adalah obat suntukan yang
bisa bekerja cepat dalam hitungan menit.
4.
Saat ini
sudah ada alat bantu berupa kartu untuk menilai derajat penderita asma. Jika
terjadi peningkatan skor, maka penderita asma perlu berhati-hati, bila perlu ,
dosis obat ditingkatkan dan segera berkonsultasi ke dokter, supaya penyakit
asmanya tidak bertambah berat
2.5.2. Hal yang harus diperhatikan saat pengobatan asma
1.
Gunakanlah
obat sesuai dengan anjuran dokter, bila perlu mintalah catatan tertulis kepada
dokter tentang pengobatan itu
2.
Janganlah mengubah pengobatan tanpa konsultasi
dengan dokter yang mengobati
3.
Jangan
menghentikan pengobatan, pencegahan meskipun anak tidak mendapat serangan lagi
4.
Ketahuilah
bahwa obat apa yang harus dicapai pada serangan mendadak. Oleh karena itu, obat
tersebut harus selalu tersedia dilemari obat khusus
5.
Janganlah
panik menghadapi serangan asma karena penyakit itu dapat memperburuk keadaan
6.
Jangan
segan-segan menanyakan penjelasan dengan mengenai penyakit asma kepada dokter
yang bisa merawat
7.
Usahakan
jangan sering-sering berganti dokter
2.6. PATOFISIOLOGI ASMA
Terjadinya
infeksi antara bakteri dan flora normal disaluran nafas. Infeksi oleh bakteri,
virus dan jamur dapat merubah pola kolonisasi bakteri. Timbul mekanisme
pertahanan pada jalan nafas seperti filtrasi udara inspirasi di rongga hidung,
refleksi batuk, refleksi epiglottis, pembersihan mukosilier dan fagositosis.
Karena menurunnya daya tahan tubuh penderita maka bakteri pathogen dapat
melewati mekanisme sistem pertahanan tersebut.
Akibatnya terjadi invasi di daerah-daerah saluran pernafasan atas maupun
bawah.
BAB III
PEMBAHASAN ASKEP
3.1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Gangguan
pola istirahat tidur sehubungan dengan adanya sesak nafas yang ditandai dengan
klien tidak bisa tidur.
2.
Gangguan
pemenuhan kebutuhan nutrisi sehubungan dengan adanya sesak ditandai dengan
tidak nafsu makan.
3.
Gangguan
personal hygiene sehubungan dengan klien tidak dapat beraktivitas sendiri yang
ditandai dengan rambut kotor dan lengket serta terdapat karies di gigi.
3.2
PERENCANAAN KEPERAWATAN
No
|
Tanggal
|
Diagnosa keperawatan
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasionalisasi
|
1.
|
Gangguan pola istirahat tidur sehubungan dengan adanya sesak ditandai
dengan :
DS : - Klien mengeluh tidak
bisa tidur
DO : - Klien tampak lemas
dan gelisah
- Klien tampak
sesak
|
Kebutuhan pola istirahat tidur terpenuhi dengan kriteria :
- Klien bisa tidur
-
Klien tampak tenang
|
-
Atur posisi klien dengan
posisi setengah duduk
-
Ciptakan suasana yang tenang
dan damai
-
Observasi keadaan umum klien
-
Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian therapy
|
-
Melancarkan saluran
pernafasan klien
-
Supaya klien merasa lebih
rileks
-
Untuk mengetahui keadaan
klien
-
Diberikan obat tidur agar
klien dapat tidur dengan nyenyak
|
|
2.
|
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi sehubungan dengan adanya sesak
ditandai dengan :
DS : - Klien mengeluh tidak
nafsu makan
-
Kesukaran bernafas
DO : -
Makanan yang
diberikan tidak habis
|
Pemenuhan kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria :
-
Nafsu makan meningkat /
kembali normal
-
Sesak nafas berkurang
|
-
Sajikan makanan dalam keadaan
hangat
-
Libatkan keluarga untuk
menghindarkan klien dari faktor – faktor yang dapat menyebabkan sesak
-
Kolaborasi dengan dokter
dalam therapy
-
Observasi keadaan umum klien
|
-
Agar lebih menarik dan
mengundang selera makan klien
-
Supaya keluarga dapat menjaga
klien pada saat tidak ada perawat diruangan
-
Untuk menambah nafsu makan
klien
-
Untuk mengetahui keadaan
klien
|
3.
|
Gangguan personal hygiene sehubungan dengan aktivitas klien terganggu
(terpasang infus) ditandai dengan :
DS : - Klien mengeluh 4 hari
belum keramas
-
Klien mengeluh 5 hari
|
Personal hygiene terpenuhi dengan kriteria :
-
Klien tampak segar
|
-
Beri penyuluhan kepada klien
dan keluarga klien tentang kebersihan rambut dan gigi
-
Beri motivasi kepada klien
dan keluarga klien
-
Lakukan tindakan mencuci
rambut dan
|
-
Agar klien dan keluarga klien
dapat menjaga personal hygiene tentang rambut dan gigi
-
Supaya klien dan kelurga
klien dapat mempraktekkan apa yang telah diberikan dalam penyuluhan
|
belum sikat gigi
DO : - Rambut
klien lengket
dan
kotor
-
Terdapat karies digigi
|
menggosok gigi
-
Libatkan keluarga klien untuk
bersenantiasa mengontrol dalam personal hygiene
-
Lakukan responsif terhadap
klien
|
-
Agar klien terlihat bersih
dan segar
-
Supaya klien dapat terjaga
personal hygienenya walau tanpa bantuan perawat
-
Agar perawat dapat mengetahui
keadaan dan perasaan klien setelah dilakukannya tindakan
|
BAB IV
PENUTUP
4.1
KESIMPULAN
Asma adalah sejenis penyakit kronik
yang diakibatkan oleh radang saluran pernafasan yang menjadi sempit secara
tiba-tiba yang menyebabkan kesukaran bernafas.
Asma
bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Misalnya, faktor genetic, perubahan
cuaca, lingkungan, olahraga, bulu binatang, dll.
Asma
juga bisa dicegah dengan cara menghindarkan aktivitas jasmani yang berat,
menghindarkan terhadap makanan-makanan yang memiliki tingkat alergen yang
tinggi, hindarkan polusi udara dari luar dan dalam ruangan, hindarkan dari
obat-obatan yang bisa memicu asma misalnya aspirin, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar