Rabu, 21 November 2012

ASMA BESERTA ASUHAN KEPERAWATAN NYA


ASMA

Dikerjakan untuk memenuhi nilai tugas mata pelajaran Pengantar Ilmu Penyakit (PIP)


Disusun oleh :
Dilla Cahya Nurtiani
Siska Nuraeni
Teti Herawati


XI PERAWAT MEDIS A

SMK KESEHATAN BHAKTI KENCANA CIMAHI
2012/2013



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR                                                                                                         i
DAFTAR ISI                                                                                                                         ii
BAB I     PENDAHULUAN
1.1.LatarBelakang                                                                                      1
1.2.TujuandanManfaat
1.2.1. Tujuan                                                                                                     1
1.2.2. Manfaat                                                                                                  1
BAB II    PEMBAHASAN
                 2.1. DefinisiAsma                                                                                                  2
                      2.2. Etiologi / Penyebab                                                                                         3
                 2.3. AnatomidanFisiologiAsma
                        2.3.1. AnatomiAsma                                                                                       4
                        2.3.2. FisiologiAsma                                                                                       4
                 2.4. TandadanGejala
                        2.4.1. Tanda-tandaAsma                                                                                 5
                        2.4.2. GejalaAsma                                                                                           5
                 2.5. Penatalaksanaan                                                                                              6
                 2.6. PatofisiologiAsma                                                                                           7
BAB III   PEMBAHASAN ASKEP
                 3.1. DiagnosaKeperawatan                                                                                    8
  3.2. PerencanaanKeperawatan                                                                               9
BAB IV   PENUTUP
  4.1. Kesimpulan                                                                                                      11
DAFTAR PUSTAKA                                                                                                          12




KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan karunia-Nya serta hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan, yaitu mata pelajaran PIP (PengantarIlmuPenyakit).
            Dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dalam penyajiannya, baik dalam materi dan sisitematika penulisannya.Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini yang merupakan wujud tanggung jawab kami atas tugas yang diberikan.
            Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama rekan-rekan siswa/i SMK Kesehatan Bhakti Kencana Cimahi dan pembaca umumnya.

Cimahi, 06 November 2012

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Infeksi bisa terjadi dimana saja, kapan saja termasuk pada penyandang asma, karena asma  merupakan suatu penyakit yang dikenal dengan penyakit sesak napas yang dikarenakan adanya penyempitan pada saluran pernapasan karena adanya aktivitas berlebih yang mengakibatkan terhadap suatu rangsangan tertentu. Penyebab infeksi biasanya karena adanya bakteri Pnemococcus Staphylococcus dan Stertococcus. Infeksi pada asma terjadi pda permukaan dalam (mukosa) saluran nafas karena adanya bakteri atau virus influenza yang penyebarannya melalui udara. Selain itu juga, asma merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh faktpor keturunan (genetic), factor imunulogis, factor alergi.
Penyebab utama dari asma adalah bulu binatang, debu atau serbuk, perubahan cuaca, polusi udara, merokok dan asap rokok, makanan/buah-buahan tertentu, stress, dan obat-obatan. Gejala utama penyakit asma adalah batuk (terutama pada waktu malam atau semasa cuaca sejuk), susah bernafas (sesak nafas), nafas berbunyi (wheezing), dan rasa ketegangan di dada.

1.2. TUJUAN DAN MANFAAT

1.2.1 Tujuan
Untuk memenuhi salah satu  tugas yang diberikan serta untuk memahami dan mengetahui :
- Definisi Asma
- Etiologi/Penyebab
- Anantomo dan Fisiologi
- Tanda dan Gejala
- Penatalaksanaan

1.2.2 Manfaat
            Dapat menambah pengetahuan bagi siswa/i SMK Kesehatan Bhakti Kencana Cimahi, serta dapat melakukan keterampilan yang pandai dalam bidang keahliannya masing-masing.


BAB II
 PEMBAHASAN

2.1. DEFINISI
Asma adalah gangguan inflamasi kronik jalan nafas yang melibatkan berbagai sel inflamasi. Dasar penyakit ini adalah hiperaktivitas bronkus dalam berbagai obstruksi, jalan nafas dan gejala pernafasan (mengi dan sesak). “(Kapita selekta kedokteran edisi jilid ke-3)”.
Pengertian penyakit asma adalah suatu jenis penyakit gangguan pernapasan khususnya pada paru-paru. Asma merupakan suatu penyakit yang dikenal dengan penyakit sesak napas yang dikarenakan adanya penyempitan pada saluran pernapasan karena adanya aktivitas berlebih yang mengakibatkan terhadap suatu rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan dan penyempitan pada pembuluh darah dan udara yang mengalirkan oksigen ke paru-paru dan rongga dada. Umumnya seseorang yang menderita sesak napas atau asma bersifat sementara dan dapat sembuh seperti sedia kala dengan atau tanpa bantuan obat.


2.2. ETIOLOGI/PENYEBAB
            Asma disebabkan oleh :
·         Faktor Genetic (Keturunan)
·         Faktor Alergi, dibagi 2 :
1.      Inhalan (yang masuk melalui saluran pernafasan)
Contoh : debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi.
2.      Ingestan (yang masuk melalui mulut)
Contoh : makanan dan obat-obatan
·         Faktor Imunologis (system kekebalan tubuh)
·         Perubahan Cuaca
·         Infeksi Saluran Nafas
·         Tekanan Jiwa/Stress
·         Lingkungan kerja yang kotor
·         Olahraga / aktivitas Jasmani yang Berat (Hiperaktivitas)

                                           

2.3. ANATOMI DAN FISIOLOGI ASMA
            2.3.1. Anatomi Asma
            2.3.2. Fisiologi Asma
Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen kedalam tubuh. Serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida (CO2) sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Penghisapan ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi.
            Secara garis besar saluran pernafasan dibagi menjadi dua zona, zona konduksi   yang dimulai dari hidung, faring, laring,trakea, bronkus, bronkiolus segmentalis dan berakir pada bronkiolus terminalis. Sedangkan zona respiratoris dimulai dari bronkiolus respiratoris, duktus alveoli dan berakhir pada sakus alveulus terminalis.
            Jalan nafas bagian bawah yang ditandai oleh peningkatan responi cabang-cabang trakea bronkhid terhadap aneka macam stimuk penyempitan saluran nafas yang dapat sembuh dengan sendirinya atau dengan bantuan obat dan secara klinis ditandai oleh sesak nafas kumat, kumaten, batuk, dan mengi (wheezing).




2.4. TANDA DAN GEJALA ASMA
            2.4.1. Tanda-tanda Asma
·         Serangan sesak nafas, mengi, batuk dan ekspektorasi mukoid (dahak kental terutama pada akhir serangan).
·         Batuk pada malam hari dan mengi pada waktu kerja.
·         Gatal dalam hidung, hidung tersumbat atau berair (pilek) yang mendahului mengi.
·         Paparan terhadap alergi, misalnya serbuk sari, bulu binatang, debu, obat aspirin.
·         Alergi udara dingin.
·         Faktor predisposisi, merokok, dan polusi udara.
2.4.2. Gejala Asma
·         Batuk (terutama pada malam hari)
·         Kesulitan bernafas / sesak nafas
·         Pilek
·         Demam
·         Nafas berbunyi (wheezing)


2.5. PENATALAKSANAAN
            2.5.1. Pertolongan
1.      Pertolongan pertama pada serangan asma akut bisa dimulai dari rumah, contohnya dengan memberikan obat hirupan, setelah itu mesti tetap dipantau bila tidak ada perbaikan , maka pertimbangkan untuk membawa penderita ke rumah sakit.
2.      Minum obat yang membuat diameter saluran napas menjadi lebar (bronkodilator) dan obat anti radang ( steroid hirupan).
3.      Untuk serangan asma yang akut, maka yang lazimnya dipakai adalah obat suntukan yang bisa bekerja cepat dalam hitungan menit.
4.      Saat ini sudah ada alat bantu berupa kartu untuk menilai derajat penderita asma. Jika terjadi peningkatan skor, maka penderita asma perlu berhati-hati, bila perlu , dosis obat ditingkatkan dan segera berkonsultasi ke dokter, supaya penyakit asmanya tidak bertambah berat
            2.5.2. Hal yang harus diperhatikan saat pengobatan asma
1.      Gunakanlah obat sesuai dengan anjuran dokter, bila perlu mintalah catatan tertulis kepada dokter tentang pengobatan itu
2.       Janganlah mengubah pengobatan tanpa konsultasi dengan dokter yang mengobati
3.      Jangan menghentikan pengobatan, pencegahan meskipun anak tidak mendapat serangan lagi
4.      Ketahuilah bahwa obat apa yang harus dicapai pada serangan mendadak. Oleh karena itu, obat tersebut harus selalu tersedia dilemari obat khusus
5.      Janganlah panik menghadapi serangan asma karena penyakit itu dapat memperburuk keadaan
6.      Jangan segan-segan menanyakan penjelasan dengan mengenai penyakit asma kepada dokter yang bisa merawat
7.      Usahakan jangan sering-sering berganti dokter




2.6. PATOFISIOLOGI ASMA
            Terjadinya infeksi antara bakteri dan flora normal disaluran nafas. Infeksi oleh bakteri, virus dan jamur dapat merubah pola kolonisasi bakteri. Timbul mekanisme pertahanan pada jalan nafas seperti filtrasi udara inspirasi di rongga hidung, refleksi batuk, refleksi epiglottis, pembersihan mukosilier dan fagositosis. Karena menurunnya daya tahan tubuh penderita maka bakteri pathogen dapat melewati mekanisme sistem pertahanan tersebut.  Akibatnya terjadi invasi di daerah-daerah saluran pernafasan atas maupun bawah.



BAB III
PEMBAHASAN ASKEP

3.1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Gangguan pola istirahat tidur sehubungan dengan adanya sesak nafas yang ditandai dengan klien tidak bisa tidur.
2.      Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi sehubungan dengan adanya sesak ditandai dengan tidak nafsu makan.
3.      Gangguan personal hygiene sehubungan dengan klien tidak dapat beraktivitas sendiri yang ditandai dengan rambut kotor dan lengket serta terdapat karies di gigi.


3.2  PERENCANAAN KEPERAWATAN

No
Tanggal
Diagnosa keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasionalisasi
1.













Gangguan pola istirahat tidur sehubungan dengan adanya sesak ditandai dengan :

DS    : - Klien mengeluh tidak
              bisa tidur

DO   : - Klien tampak lemas
             dan gelisah
  - Klien tampak sesak
Kebutuhan pola istirahat tidur terpenuhi dengan kriteria    :
-    Klien bisa tidur

-    Klien tampak tenang
-    Atur posisi klien dengan posisi setengah duduk
-    Ciptakan suasana yang tenang dan damai
-    Observasi keadaan umum klien
-    Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapy
-     Melancarkan saluran pernafasan klien
-     Supaya klien merasa lebih rileks
-     Untuk mengetahui keadaan klien
-     Diberikan obat tidur agar klien dapat tidur dengan nyenyak
2.

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi sehubungan dengan adanya sesak ditandai dengan :

DS    : - Klien mengeluh tidak
             nafsu makan
-   Kesukaran bernafas

DO    : -  Makanan yang 
              diberikan tidak habis
Pemenuhan kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria  :
-   Nafsu makan meningkat / kembali normal
-   Sesak nafas berkurang
-    Sajikan makanan dalam keadaan hangat
-    Libatkan keluarga untuk menghindarkan klien dari faktor – faktor yang dapat menyebabkan sesak
-    Kolaborasi dengan dokter dalam therapy
-    Observasi keadaan umum klien
-     Agar lebih menarik dan mengundang selera makan klien
-     Supaya keluarga dapat menjaga klien pada saat tidak ada perawat diruangan
-     Untuk menambah nafsu makan klien
-     Untuk mengetahui keadaan klien




3.

Gangguan personal hygiene sehubungan dengan aktivitas klien terganggu (terpasang infus) ditandai dengan :

DS    : - Klien mengeluh 4 hari
             belum keramas
-   Klien mengeluh 5 hari
Personal hygiene terpenuhi dengan kriteria  :
-     Klien tampak segar
-    Beri penyuluhan kepada klien dan keluarga klien tentang kebersihan rambut dan gigi
-    Beri motivasi kepada klien dan keluarga klien
-    Lakukan tindakan mencuci rambut dan
-     Agar klien dan keluarga klien dapat menjaga personal hygiene tentang rambut dan gigi
-     Supaya klien dan kelurga klien dapat mempraktekkan apa yang telah diberikan dalam penyuluhan






belum sikat gigi

DO   : - Rambut klien lengket
            dan kotor
-   Terdapat karies digigi

menggosok gigi
-    Libatkan keluarga klien untuk bersenantiasa mengontrol dalam personal hygiene
-    Lakukan responsif terhadap klien
-     Agar klien terlihat bersih dan segar
-     Supaya klien dapat terjaga personal hygienenya walau tanpa bantuan perawat
-     Agar perawat dapat mengetahui keadaan dan perasaan klien setelah dilakukannya tindakan




BAB IV
PENUTUP


4.1        KESIMPULAN
              Asma adalah sejenis penyakit kronik yang diakibatkan oleh radang saluran pernafasan yang menjadi sempit secara tiba-tiba yang menyebabkan kesukaran bernafas.
                 Asma bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Misalnya, faktor genetic, perubahan cuaca, lingkungan, olahraga, bulu binatang, dll.
         Asma juga bisa dicegah dengan cara menghindarkan aktivitas jasmani yang berat, menghindarkan terhadap makanan-makanan yang memiliki tingkat alergen yang tinggi, hindarkan polusi udara dari luar dan dalam ruangan, hindarkan dari obat-obatan yang bisa memicu asma misalnya aspirin, dll.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar