Dikerjakan
untuk memenuhi tugas Muatan Lokal P3K
Kelas : XI Keperawatan A
SMK KESEHATAN
BHAKTI KENCANA CIMAHI
TAHUN AJARAN 2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur
kehadirat Allah SWT karena atas rahmat berkat dan karunia-Nya penyusun masih
diberi kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Makalah berjudul ‘DISLOKASI’ ini dibuat untuk
menyelesaikan tugas muatan lokal P3K yang diberikan guru mata pelajaran kami di
SMK Kesehatan Bhakti Kencana Cimahi yang mana tugas ini dapat membantu nilai
kami pada tahun ajaran ini.
Pada kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan rasa
terimakasih kami kepada :
1.
Kosasih selaku guru mata
pelajaran ini yang telah membimbing kami sehingga makalah ini dapat
terselesaikan tepat waktu.
2.
Rekan – rekan yang telah
bersedia untuk bekerjasama dengan baik demi terselesaikannya makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah
ini sangat sederhana dan jauh dari kesempurnaan olehkarena itu, penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi kesempurnaan makalah ini di
masa mendatang.
Mohon maaf apabila ada banyak
kesalahan dalam makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi segala
pihak, baik guru mata pelajaran, penyusun dan para pembaca.
Cimahi, 25 September 2012
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Skelet atau kerangka
adalah rangkaian tulang yang mendukung dan melindungin beberapa organ lunak,
terutama dalam tengkorak dan panggul. Kerangka juga berfungsi sebagai alat
ungkit pada gerakan dan menyediakan permukaan untuk kaitan otot-otot kerangka.
Oleh karena fungsi tulang yang sangat penting bagi tubuh kita, maka telah
semestinya tulang harus di jaga agar terhindar dari trauma atau benturan yang
dapat mengakibatkan terjadinya patah tulang atau dislokasi tulang. Bentuk kaku
(rigid) dan kokoh antar rangka yang membentuk tubuh dihubungkan oleh berbagai
jenis sendi. Adanya penghubung tersebut memungkinkan satu pergerakan antar
tulang yang demikian fleksibel dan nyaris tanpa gesekan. Tulang dan sendi
dipakai untuk melindungi berbagai organ vital di bawahnya disamping fungsi
pergerakan (locomotor) / perpindahan makhluk hidup. Sendi merupakan satu organ
yang kompleks dan tersusun atas berbagai komponen yang spesifik satu dengan
lainnya. Pada umumnya terdiri dari air dan tersusun atas serabut kolagen,
proteoglikan, glikorptein lain serta lubrikan asam hialuronat, struktur yang
kompleks di atas memungkinkan suatu pergerakan sendi yang luas (fungsi
locomotor), frictionless dan tidak mengakibatkan kerusakan besar dalam jangka
panjang.
Dislokasi adalah
terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat
hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen
tulang dari tempat yang seharusnya (dari mangkuk sendi). Seseorang yang tidak
dapat mengatupkan mulutnya kembali sehabis membuka mulutnya adalah karena sendi
rahangnya terlepas dari tempatnya. Dengan kata lain: sendi rahangnya telah mengalami
dislokasi.
Dislokasi yang sering
terjadi pada olahragawan adalah dislokasi sendi bahu dan sendi pinggul (paha).
Karena terpeleset dari tempatnya, maka sendi itupun menjadi macet. Selain
macet, juga terasa nyeri. Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi,
ligamen-ligamennya biasanya menjadi kendor. Akibatnya, sendi itu akan gampang
dislokasi lagi.
Dislokasi terjadi
saat ligamen memberikan jalan sedemikian rupa sehingga tulang berpindah dari
posisinya yang normal di dalam sendi. Dislokasi dapat disebabkan oleh faktor
penyakit atau trauma karena dapatan (acquired) atau karena sejak lahir
(kongenital).
1.2
Tujuan
Tujuan Umum : untuk
menambah wawasan penyusun dan pembaca mengenai dislokasi
Tujuan Khusus :
a.
Mengetahui definisi
dislokasi
b.
Mengetahui faktor
penyebab dislokasi
c.
Mengetahui
penatalaksanaan dislokasi
d.
Mengetahui
pertolongan pertama pada dislokasi
e.
Mengetahui macam –
macam dislokasi
1.3 Manfaat
Dapat
mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang dislokasi.
1.4
Rumusan Masalah
Apakah dislokasi itu?
Apa saja penyebab dislokasi?
Bagaimana penatalaksanaan dislokasi
itu?
Apa saja jenis dislokasi itu?
Bagaimana kah pertolongan pertama pada
dislokasi?
BAB II ISI
2.1
Pengertian
Dislokasi adalah
terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat
hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen
tulang dari tempat yang seharusnya (dari mangkuk sendi). Dislokasi terjadi saat
ligamen memberikan jalan sedemikian rupa sehingga tulang berpindah dari
posisinya yang normal di dalam sendi. Dislokasi dapat disebabkan oleh faktor
penyakit atau trauma karena dapatan (acquired) atau karena sejak lahir
(kongenital). Dislokasi merupakan suatu kedaruratan yang membutuhkan
pertolongan segera.
2.2
Penyebab
-
Trauma .
Jika disertai fraktur, keadaan ini disebut fraktur dislokasi.
-
Kongenital
Sebagian anak dilahirkan dengan dislokasi, misalnya dislokasi pangkal
paha. dislokasi sendi pangkal paha secara klinik tungkai yang satu lebih pendek
dibanding tungkai yang lainnya dan pantat bagian kiri serta kanan tidak
simetris.
2.3 Penatalaksanaan
– Lakukan reposisi segera.
– Dislokasi sendi kecil dapat direposisi di tempat kejadian
tanpa anestesi, misalnya : dislokasi siku, dislokasi bahu, dislokasi jari pada
fase syok), sislokasi bahu, siku atau jari dapat direposisi dengan anestesi
loca; dan obat penenang misalnya valium.
– Dislokasi sendi besar, misalnya panggul memerlukan anestesi
umum.
2.4
Macam – macam
dislokasi dan pertolongannya
1.
Dislokasi sendi
rahang
Dislokasi sendi
rahang terjadi karena : menguap atau tertawa terlalu lebar atau karena pukulan
keras ketika mulut sedang terbuka akibatnya penderita tidak dapat menutup
mulutnya kembali. PERTOLONGAN NYA : cukup dengan menggunakan ibu jari yang
sudah dibalut untuk menekan rahang tersebut. Ibu jari dibalut karena ketika
rahang itu ditekan, rahang itu akan mengatup dengan keras dan cepat. CARANYA :
rahang ditekan kebawah dengan kedua ibu jari yang sudah dibalut tadi, ibu jaaari
itu diletakkan di geraham paling belakang, tekanan itu harus mantap tapi pelan
– pelan, bersamaan dengan itu jari – jari yang lain mengangkat dagu penderita
ke atas, apabila berhasil rahng itu akan mengatup dengan cepat dan keras.
Setelah selesai untuk beberapa saat pasien tidak diperbolehkan terlalu sering
membuka mulutnya.
2.
Dislokasi sendi jari
Sendi jari mudah
mengalami dislokasi dan apabila tidak ditolong dengan segera jari itu akan kaku
kelak. Sendi jari dapat mengalami dislokasi ke aarah telapak atau punggung
tangan. PERTOLONGANNYA : tariklah ujung jari yang cedera dengan tarikan yang
cukup kuat tapi tidak disentakkan. Sambil menarik, sendi yang terpeleset
ditekan dengan ibu jari dan telunjuk. Akan terasa bahwa sendi itu kembali ke
tempat asalnya. Setelah diperbaiki sebaiknya untuk sementara waktu ibu jari
yang sakit itu di bidai. Untuk membidai dalam kedudukan setemgah melngkar
seolah – olah membentuk huruf O dengan ibu jari.
3.
Dislokasi sendi bahu
Dislokasi sendi bahu : kepala lengan atas
terpeleset ke arah dada. tetapi kemampuan arah dislokasi tersebut ia akan
menyebabkan gerakan yang terbatas dan rasa nyeri yang hebat bila bahu
digerakkan. TANDANYA : lengan menjadi kaku, ujung tulang bahu menonjol.
PERTOLONGAN : ketiak yang cedera ditekan perlahan dengan kaki tanpa sepatu
secara perlahan. Sementara itu lengan penderita ditarik sesuai dengan arah
letak kedudukannya ketiak itu. Tarikan itu harus dilakukan dengan pelan dan
semakin lama semakin kuat, hal itu untuk menghindarkan rasa nyeri yang hebat
yang ddapat mengakibatkan shock. Selain tarikan yang medadak merusak jaringan –
jaringan yang ada di sekitar sendi. Setelah ditarik dengan kekuatan yang tetap
beberapa menit, dengan hati-hati lenga atas diputar ke luar (arah menjauhi
tubuh) . hal ini sebaiknnya dilakukan dengan siku terlipat, dengan cara ini
diharapkan ujung tulanng lengan atas menggeser ke tempat semula.
4.
Dislokasi sendi siku
Penyebab Dislokasi sendi siku adalah mengalami Jatuh pada tangan.
Pemulihannya : tidak boleh banyak bergerak dalam gips selama tiga minggu
untuk memberikan kesembuhan pada sumpai sendi.
5.
Dislokasi sendi
pangkal paha
Umumnya dislokasi ini
terjadi akibat kecelakaan lalu lintas (kecelakaan mobil) . dalam posisi duduk
benturan dashboard pada lutut pengemudi diteruskan sepanjang tulangfemur dan
mendorong caput femuris kea rah posterior keluaar dari acetabulum yaitu bagian yang paling dalam. PERTOLONGANNYA : Tindakannya
adalah reposisi dengan anestesi umum dan pemasangan gips selama enam minggu
untuk mengistirahatkan persendian dan memberikan kesembuhan.
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya (dari mangkuk sendi). Dislokasi terjadi saat ligamen memberikan jalan sedemikian rupa sehingga tulang berpindah dari posisinya yang normal di dalam sendi. Karena terpeleset dari tempatnya, maka sendi itupun menjadi macet. Selain macet, juga terasa nyeri. Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamen-ligamennya biasanya menjadi kendor. Akibatnya, sendi itu akan gampang dislokasi lagi. Dislokasi dapat disebabkan oleh faktor penyakit atau trauma karena dapatan (acquired) atau karena sejak lahir (kongenital). Sampai saat ini kami baru mengetahui lima macam dislokasi yaitu : dislokasi sendi rahang, dislokasi sendi jari, dislokasi sendi bahu, dislokasi sendi siku, dan dislokasi sendi paha.
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya (dari mangkuk sendi). Dislokasi terjadi saat ligamen memberikan jalan sedemikian rupa sehingga tulang berpindah dari posisinya yang normal di dalam sendi. Karena terpeleset dari tempatnya, maka sendi itupun menjadi macet. Selain macet, juga terasa nyeri. Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamen-ligamennya biasanya menjadi kendor. Akibatnya, sendi itu akan gampang dislokasi lagi. Dislokasi dapat disebabkan oleh faktor penyakit atau trauma karena dapatan (acquired) atau karena sejak lahir (kongenital). Sampai saat ini kami baru mengetahui lima macam dislokasi yaitu : dislokasi sendi rahang, dislokasi sendi jari, dislokasi sendi bahu, dislokasi sendi siku, dan dislokasi sendi paha.
3.2 Saran
Diharapkan kita semua dapat mengaplikasian
pertolongan pertama pada dislokasi ini dalam kehidupan sehari – hari.
, lebih bagus jika ada gambarnya, , ,
BalasHapus, saya membutuhkan contoh penanganannya berupa gambar, ,
, nuhun
Bila dislokasi itu dibiarkan apa efek jangka panjangnya. Tks. Kejadian ini menimpa anak saya patah tulang tangan lalu digips. Ketahuan dislokasi setelah gips dilepas.
BalasHapus